SEGALA SESUATU AWALI DENGAN BISMILLAH...

Sabtu, 11 Desember 2010

PIS 10-07_JARINGAN AD HOCK

Jaringan Ad Hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap nodenya mempunyai interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan Ad Hoc mempunyai infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap nodenya. Setiap node pada jaringan Ad Hoc harus mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan pengiriman paket data. Beberapa contoh penerapan jaringan Ad Hoc antara lain pembangunan jaringan komunikasi di medan perang untuk beberapa lokasi, pusat-pusat komunikasi di daerah bencana alam, sarana koneksi internet pada stand-stand suatu event/pameran dimana tidak dimungkinkan untuk membangun jaringan kabel atau ketidaktersediaan jaringan kabel.

Berikut adalah cara membuat jaringan ad hoc nirkabel pada Windows 7 untuk memecahkan masalah ini. Sebuah jaringan ad hoc adalah jaringan area lokal, anda dapat membangun secara spontan dalam keadaan darurat.
Hal ini memungkinkan komputer dan perangkat untuk berkomunikasi secara langsung dengan satu sama lain dalam radius kecil. Untuk tutorial ini anda akan memerlukan komputer host yang akan tertanam dan memiliki kemampuan nirkabel seperti Netbook atau Laptop. Dalam contoh tutorial ini menggunakan Windows 7, dan menghubungkan laptop Windows XP, tapi anda juga dapat membuatnya dengan Windows Vista.
Langkah pertama membuat jaringan Ad hoc klik pada Start menu pada korak pencarian ketik Wireless dan pilih pada Manage Wireless Networks.


Klik pada tombol Add ” add a wireless network “. Kemudian akan muncul jendela baru pilih Create an ad hoc network selanjutnya klik next kembali.


Sekarang beri nama jaringan anda dan pilih opsi keamanan, centang “Save this network” jika anda berencana untuk menggunakannya berulang kali sehingga anda tidak perlu membuat kembali.Dan klik Next tunggulah beberapa saat hingga muncul seperti pada gambar dibawah ini.


Jaringan berhasil dibuat dan siap untuk digunakan. Selanjutnya verify network klik pada taskbar desktop anda


Selanjutnya beralih pada komputer client klik pada taskbar desktop untuk melihat jaringan ad-hoc yang telah anda buat pada komputer pertama selanjutnya klik conect pada jaringan tersebut jika suda pastikan anda sudah benar terkoneksi.
Selanjutnya
kita akan mengatur berbagi file dan koneksi internet dengan perangkat lain dalam tahap ini anda, klik kanan pada icon wireless adaptor Host. ketik kembali pada kotak pencarian pada Start menu wireless dan pilih Manage Wireless Networks dan klik tab Adapter Properties, dan klik tab Sharing, lalu centang seperti pada gambar dibawah ini.

dan klik tombol Settings, Dalam Pengaturan ini anda dapat memilih layanan jaringan mesin Client setelah itu klik Ok dan tutup jendela Manage Wireless Networks anda,

sekarang anda dapat berbagi dokumen atau files dan koneksi internet antara dua komputer dan perangkat dengan Membuat Jaringan Ad Hoc untuk Share Koneksi Internet Wireless,

Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.
1. Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)
Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan). Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.

2. Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)
Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan)

3. Source Tree Adaptive Routing (STAR)
Protokol routing ini tidak membutuhkan update routing secara periodik.

4. Signal Stability Routing (SSR)
SSR memilih route berdasarkan kuat sinyal antar node dan terbagi atas dua protokol, Dynamic Routing Protocol (DRP) dan Static Routing Protocol (SRP). DRP bertanggung jawab untuk menjaga tabel stabilitas sinyal dan tabel routing. SRP memproses paket dengan melewatkan paket ke link dengan intensitas sinyal yang lebih besar.

5. Dynamic Source Routing (DSR)
Protokol routing ini bekerja berdasarkan routing dari node sebelumnya. Node akan meng-update route berdasarkan route baru yang didapatnya. Proses routing terdiri atas dua bagian, route discovery dan route maintenance. Route discovery digunakan untuk meminta dan meneruskan informasi route. Route maintenance digunakan untuk informasi kejadian kesalahan route dan acknowledgements. Sama halnya dengan AODV, protokol ini akan membebani link. Semakin besar jaringan, control packets dan message packets akan semakin banyak, yang akan berakibat meminta alokasi bandwith.

6. Temporary Ordered Routing Algorithm (TORA)
Protokol routing ini bersifat adaptif dan bebas dari kemungkinan looping sehingga sangat cocok untuk kondisi jaringan yang berubah-ubah. Node pengirim menyediakan beberapa route untuk ke node tujuan, sehingga jika satu route gagal dapat digunakan route lain. Dengan adanya banyak route dari node pengirim, maka pengiriman paket data dapat tidak terganggu saat pertama kali terjadinya perubahan jaringan. Terjadi 3 proses didalam protokol ini, yaitu route creation, route maintenance dan route erasure

7. Ad Hoc on Demand Distance Vector Routing (AODV)
Protokol routing ini mengacu kepada protokol routing DSDV dengan penambahan fungsi broadcast untuk meminta route. Protokol ini mampu menangani perubahan topologi dan bebas dari looping route. Ketika suatu route dibutuhkan oleh suatu node, maka node tersebut akan mem-broadcast pesan ”route request” ke semua link. Respon dari pesan tersebut kemudian dikirim balik oleh node penerima atau intermediate node yang berisi route baru untuk ke node tujuan.

8. Relative Distance Microdiversity Routing (RDMAR)
Protokol routing ini memperkirakan jarak, radio loop antar node menggunakan algoritma estimasi jarak Zone Routing Protocol (ZRP) Protokol routing ini berbasis zone atau clustering. Protokol routing ini menerapkan metode clustering seperti pada CSGR, tetapi setiap nodenya bersifat sebagai node pemimpin dan juga anggota dari cluster lainnya. Sementara pada CSGR setiap cluster hanya mempunyai satu node pemimpin.
Read More

Minggu, 07 November 2010

PIS 10-07_CARA MEMILIH RAM YANG BAIK

BAGAIMANA CARA MEMILIH RAM YANG BAIK?
Kita kadang ingin memiliki computer/laptop yang mempunyai kecepatan yang tinggi. Dengan demikian pekerjaan akan mudah dan cepat terselesaikan. Menambah RAM salah satu solusinya. Namun bagaimana cara memilih RAM yang baik?
Berikut solusinya :
1. Lihat jenis RAM yang kita pakai.
2. Lihat berapa GB dan berapa PC nya.
Contoh : 2 GB PC 3500
Maka kita dapat membeli RAM dengan 2 metode, yaitu :
 Single channel
Yaitu RAM yang boleh berbeda kapasitas dan PC. Tampungannya banyak, namun kecepatannya lambat. Karena kecepatannya berjalan pada RAM yang mempunyai PC rendah.
Contoh : RAM berkapasitas 2 GB PC 3500 (frekuensi 437.5) dengan RAM berkapasitas 1 GB PC 3200 (frekuensi 400), maka RAM tersebut dapat menampung banyak data dan instruksi namun kecepatannya hanya berfrekuensi 400 saja bukan 437.5.
 Dual channel
Yaitu RAM harus kembar identik,namun dapat berbeda produk. Fungsi dari metode ini adalah untuk memperbanyak bandwidth dan mempercepat arus data.
Contoh : RAM (Kingston) dan RAM () dengan kapasitas 2 GB PC 3500.
Saya menyarankan jika membeli RAM, beli yang PC nya sama agar kecepatannya baik.
3. Beli RAM nya.

CARA KERJA RAM
1. RAM menyimpan instruksi dan data.
2. Pada address bus terdapat alamat yang akan dikirim ke CPU melalui north bridge, control bus juga mengontrol data dan instruksi, dan data bus untuk mengirim data ke cpu melalui north bridge.
3. Pada north bridge, data dan instruksi di filter.


Sejarah perkembangan RAM
1. R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).









2. D R A M
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.














3. FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.












4. EDO RAM
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.






5. SDRAM PC66

Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.

















6. SDRAM PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.
Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.


















7. DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.









8. RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.














9. SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.

















10. SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.








11. DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.















 12. DDR RAM
Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.
Perbedaan DDR2 dengan DDR



 13. DDR2 RAM
Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.


















14. DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM

Read More