SEGALA SESUATU AWALI DENGAN BISMILLAH...

Minggu, 18 September 2011

SUBHANALLAH

Subhanallah...setelah baca "Ketika Semua Bukanlah Segalanya" dari blog nya pak Yogiek, air mata pun tak henti menetes. Walaupun q masih mahasiswa,perasaan jauh dari Allah sangatlah terasa. Waktu SMP kelas VII masih memperbaiki diri, kelas VIII malah parah,tapi shalat tahajud mulai menjadi kebiasaan. Saat kelas IX... q merasa dekat sekali dengan-Nya.Puasa sunnah senin-kamis g pernah absen,tahajud selalu dilaksanakan. Intinya karena sudah kelas IX jadi lahir-batin,fisik-mental harus siap menghadapi ujian nasional yang kenal ampun kalu emang g lulus. Masih ingat sekali Bapak q berkata "ayo sholatnya diperbanyak,terus puasanya ajeg(terus-menerus/konsisten)..g usah mikir Allah mengabulkan atau g, yang penting niat ibadah kepada Allah.Insyaallah dikasih kelancaran dalam belajar maupun menghadapi ujian tanpa kita minta kepada-Nya".Kata-kata itu masih terngiang ditelingaku sampai sekarang,subhanallah...

Saat ujian nasional berlangsung, hari pertama Bahasa Indonesia. Hampir aja q g lulus,karena q tidak lengkap menulis no.ujian. Untung saja pengawas memberi tahu q n menyuruh q menulisnya...q tk bisa membayangkan kalau pak pengawas mengecek jawabanq sama teledornya dengan q...

pertolongan dari Allah memang datang secara tiba-tiba n g terduga,makasih yaAllah...makasih pak pengawas

Saat SMA...hati mulai runtuh dengan sendirinya karena susah sekali menjaga hati di lingkungan yang baru.Runtuh sangat pelan namun pasti. Sampai di akhir ujian nasional SMA, q mulai seenaknya beribadah, namun bersyukur masih terkontrol. Berharap masuk Universitas yang jempolan...tapi Allah tidak berkehendak dan q menyadari apa alasannya. Q terlalu jauh dari-Nya....niat puasa senin-kamis selalu gagal hanya karena bimbingan dan capek karena pulang sore terus...tak heran kalau jurusan dan universitas yang q idam2kan g keturutan,g berhasil...karena kesombongan q, merasa bisa,merasa mampu dan selalu mengejar ambisi sehingga lupa akan tanggung jawab kepada Allah SWT. Lupa akan semua anugrah dan nikmat yang diberikan-Nya. Sehingga timbul perasaan sombong dan merasa "wah" dimata orla.

Sekarang........Mahasiswi di Telkom Polytechnic, mencoba membuang belenggu yang ada dalam diri q. Mencoba menjadi diri q yang lalu (waktu SMP kls9) namun lebih dewasa. Tak mau lagi terhipnotis dengan tugas-tugas kuliah dan melalaikan kewjiban yang sebenarnya yaitu beribadah kepada Allah. 
Namun terkadang Hati ini pun tertutup dengan hadirnya lawan jenis yang dibanggakan. Cinta kepada lawan jenis,perasaan suka dan ingin diperhatikan yang membuat q cepat-cepat menyudahi beribadah kepada Allah. Serta ambisi membayangkan setelah lulus nanti akan memiliki uang banyak dan hidup enak. Namun q lupa bahwa itu adalah hasrat duniawi semata. Tak heran jika q kehilangan kendali dan menjadi manusia yang tak bersyukur. Namun Allah masih menyayangiku..Ia selalu menuntunq meski hati ini entah dimana keberadaannya. Aku masih diberi kesempatan untuk memperoleh IPK bagus. Akan tetapi, konsentrasi juga dibutuhkan dalam segala hal. Sebagai contoh, jika dikelas tidak bisa konsen, bagaimana kita bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari?masuk telinga kanan,keluar telinga kiri…sangat menyedihkan…dan q g mau itu terjadi.

Sedikit pengalaman yang bisa q curahkan, semoga dapat memberi perubahan  walau hanya sedikit. Sekarang q semester 3…it’s time to change my life..fighty!!!

0 komentar:

Posting Komentar